Serba Serbi Menata Rumah Mungil, Cocok untuk Tipe 36

Desain Rumah Type 36
Kenyamanan bukan hanya milik rumah-rumah gedongan. Tetapi rumah-rumah kecil seperti tipe 36 ke bawah pun dapat diciptakan hal itu. Bukan rahasia lagi bila rumah-rumah mungil semakin diminati masyarakat seiring semakin minimnya lahan dan harga yang terjangkau.
Rumah tipe ini biasanya terdiri dari beberapa ruangan antara lain satu ruang tamu, dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu ruang makan dan dapur. Selain itu terdapat pula taman di depan dan belakang rumah untuk memberikan kesan asri. Sehingga sangat cocok bagi mereka yang memiliki keluarga kecil.
Memang tidak luas. Namun bukan berarti Anda tidak bisa menatanya untuk menciptakan kenyamanan di dalamnya. Di sinilah diperlukan kecermatan penghuni rumah dalam menentukan material-material yang cocok untuk rumah tipe ini. Apalagi dengan hadirnya internet memudahkan penghuni rumah untuk menentukan gaya interiornya masing-masing.
Meskipun demikian, sebelum Anda memutuskan untuk mendesain rumah ada baiknya memperhatikan hal-hal terkait prinsip-prinsip arsitektur sebuah bangunan. Tujuannya agar rumah Anda tak sekadar kinclong tetapi kuat dan tahan lama.
Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Jakarta Chairul Amal Septono mengungkapkan ketika penghuni akan menata rumahnya maka harus memenuhi sejumlah elemen arsitektur yang penting yaitu fungsi, konstruksi, dan estetika. Soal fungsi, misalnya sebuah desain rumah harus memiliki fungsi seperti tempat tinggal, tempat tidur, dan bersosial.
Selanjutnya konstruksi. Hal ini menyangkut susunan atau model sebuah bangunan. Umpamanya material bangunan terbuat dari apa, ukurannya berapa, dan lampu yang digunakan seterang apa. Chairul mengatakan sebaiknya material-material yang digunakan dibutuhkan dengan kebutuhan tipe rumah dan disarankan material-material tersebut kuat dan tahan lama.
“Jangan sekadar fungsi dan kuat tetapi rumah juga harus cantik. Karena itu harus dipenuhi unsur estetikanya karena kebutuhan manusia selain hidup juga harus indah.”
Chairul menuturkan desain rumah yang dibutuhkan saat ini yaitu yang mengedepankan aspek hijau atau ramah lingkungan. Namun bukan ramah lingkungan berarti bangunan mesti berwarna hijau tetapi bisa ditempuh dengan pemilihan material yang tahan lama. “Jangan boros, dalam artian jangan pilih material yang tiap tahun diganti,” ujarnya.

Untuk rumah tipe 36, misalnya pilih material lantai yang awet, meski mahal supaya setiap tahun tidak ganti. Kemudian kendati kecil, rumah tersebut harus sejuk. Karena itu sebaiknya hindari penggunaan seng untuk atap rumah. Selain itu harus hemat energi sebisa mungkin jangan gunakan pendingin ruangan. Maka dari itu sirkulasi udaranya harus diatur dengan baik.
Idealnya tinggi bangunan untuk sirkulasi udara yang baik itu ukurannya saat penghuni berdiri tangan dijulurkan ke atas lalu ditambah seukuran lutut. Tinggi juluran tangan ditambah tinggi dari lutut hingga telapak kaki. Jadi ukurannya bukan berapa centimeter karena tiap orang berbeda-beda.
“Jika mau menggunakan pendingin ruangan sebaiknya gunakan yang ramah lingkungan.”
Walaupun tidak luas, Chairul penghuni rumah tipe ini masih bisa menghadirkan teras. Cukup dengan luas lahan minimal 1×1 meter di depan rumah, kemudian diletakkan satu tempat duduk dan satu meja kecil sudah bisa digunakan sebagai teras bersantai. “Teras kan tidak harus besar. Dengan luas minimal tersebut kita sudah bisa ngeteh sambil membaca koran,” imbuhnya.
Persoalan rumah tampil rumah estetis, Chairul memandang hal tersebut bergantung pada selera penghuni masing-masing. Misalnya, penghuni senang senam satu dinding di rumah bisa dilapisi kacaca, kalau penghuninya menyenangi bunga bisa ditampilkan wallpaper bunga-bunga di dindingnya. cara-cara tersebut sudah masuk dalam kategori estetis.
“Sekali lagi estetis itu jangan dianggap sesuatu yang mewah dan wah,” ujarnya.
Mengingat rumah tipe ini memiliki luas ruang terbatas, maka selain permainan warna-warna cerah untuk memunculkan kesan luas. Penghuni rumah juga dapat mengefisiensi ruang dengan cara menyingkirkan barang-barang tidak penting. Barang-barang tersebut bisa dimasukan ke dalam lemari-lemari penyimpanan.
Bila penghuni ingin memiliki ruang untuk anak-anak maka bisa dibuat dua lantai. Kalau konstruksi rumah belum kuat dapat diatasi dengan penambahan tiang-tiang di dalamnya. Tipsnya untuk warna anak-anak bisa disesuaikan dengan keinginannya.
“Caranya beri anak pilihan lembar-lembar kertas beragam warna. Bila si anak memilih salah satu warna maka itulah warna yang cocok untuknya,” ujarnya. (Terbit di Bisnis Indonesia).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Bebas Bising Selama Istirahat? Lakukan 6 Cara Ini Untuk Membuat Kamar Anda Kedap Suara

Jenis-Jenis Dinding Alternatif Agar Rumah Terlihat Mewah Tanpa Mengeluarkan Banyak Biaya

Membangun Dapur Minimalis Dengan Biaya 4.5 Juta